"Tidakkah Kalian Tahu"

on Kamis, 25 April 2013

Tidakkah kalian tahu
setiap hari ku berjalan
diantara keramaian kendaraan
Tidakkah kalian lihat
tubuhku selalu diterpa
sengatan matahari dan guyuran hujan
Tidakkah kalian perhatikan
perasaanku yang kadang tak karuan
Tidakkah kalian iba
keadaanku yang begitu sulit
Tidakkah kalian rasakan
perjuanganku demi kehidupan

Memang kalian tak pernah tahu
karena kalian bergelut dengan kendaraan
Memang kalian tak pernah lihat
karena kalian selalu dalam keteduhan
Memang kalian tak pernah iba
karena kalian dalam kedamaian
Memang kalian tak pernah rasakan
karena kalian mudah mendapatkan keinginan

Tetapi aku...
harus berusaha
harus berjuang
mesti berkorban
mesti bertaruh nyawa
agar tetap bisa menikmati
kehidupan di masa depan...

PERSAHABATAN DAN CINTA (1)

on Sabtu, 20 April 2013



Cuaca hari ini begitu ekstrim yang tadinya panas menyengat sejak pagi, menjelang sore berubah menjadi  digin dengan hujan yang sangat lebat. Aku sejak tadi berdiri sendirian di depan gerbang kampus menunggu hujan reda. Aku tidak bisa pulang karena hari ini aku tidak bawa motor ke kampus.
“Dre !”
Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilku. Ku menoleh dan kulihat sesosok yang kukenal meskipun aku tidak begitu akrab dengannya.
“Oh, kamu Vir, ada apa?”, sahutku pada Virdan.
“Kok kamu masih disini, kenapa gak pulang?”, tanya nya padaku.
“Harinya kan masih hujan jadi aku gak bisa pulang, mana rumahku jauh lagi”, jawabku.
“Daripada kamu mojok disini sendirian dan yang lain sudah pada pulang, mendingan kamu ikut aku”, ajaknya.
“Memangnya mau kemana?”, tanyaku.
“Ke rumahku aja, dekat kok dari sini”, jawabnya.
“Ya sudah boleh juga kalau begitu”, kataku.
Kami pun beranjak pergi meninggalkan kampus dan menju rumahnya dengan mengendarai motor ninja miliknya. Meskipun pakaian yang kami kenakan cukup basah akibat kehujanan di perjalanan akhirnya kami sampai di rumahnya. Ini baru pertama kalinya aku berkunjung ke rumahnya. Ternyata dia adalah orang yang sangat kaya dengan rumah mewah yang dihiasi dengan taman yang luas dan air mancur berada ditengah-tengah taman. Virdan orangnya tidak seperti orang kaya pada umumnya yang sering memamerkan harta mereka, ia berbeda dan sama sekali tidak pernah memperlihatkan ataupun memamerkan kekayaan yang dimilikinya. Setahuku ketika di kampus ia terlihat biasa-biasa saja.
Sesampainya di rumah ia langsung memarkirkan motornya di dalam bagasi yang kulihat ada lima buah mobil merek terkenal dan mahal di sana. Dia mengajakku masuk ke dalam rumahnya dan disambut oleh seorang wanita yang ternyata adalah ibunya.
“Kamu sudah pulang Vir,  ini siapa?” tanya ibunya.
“Oh iya ma, perkenalkan ini Andre teman sekampusku”, jawabnya. Sambil memperkenalkanku pada ibunya.
“Andre, tante”, ucapku sambil menyalami ibunya.
“Saya ibunya Virdan, salam kenal ya”, balasnya sambil tersenyum.
“Virdan, ayo ajak Andre ke kamarmu pinjami ia pakaian ganti kasihankan basah kuyup begitu”, suruh ibunya.
“Iya ma”, jawabnya.
Aku pun diajak Virdan ke kamarnya yang ada di lantai dua.
 “Aku masuk dulu ya tante”, kataku pada ibunya.
“Iya silakan, tapi setelah itu kalian berdua makan ya, ini sudah tante siapkan , pesan ibunya.
“Terima kasih tante,” ucapku sambil menuju kamar Virdan.
Ibunya Virdan seorang wanita yang baik sama seperti Virdan.
Di kamarnya aku dipinjami pakaian dan disuruh memilih yang mana yang aku suka. Meskipun begitu aku merasa sungkan dan memintanya untuk memilihkannya untukku. Kemudian ia memberiku pakaian yang menurutku itu sangat bagus sekali, padahal aku minta yang biasa saja. Selesai berganti pakaian kami ke meja makan dan disana sudah tersedia berbagai macam makanan. Kami pun makan bersama-sama dan ibunya Virdan menyuruhku untuk menambah makananku. Tetapi aku menolak karena sudah merasa kenyang. Setelah selesai makan aku beristirahat sebentar di teras samping rumahnya yang kebetulan ada kolam renangnya.
Hari menjelang magrib dan hujan pun sudah reda. Aku berpamitan pada ibunya untuk pulang.
“Tante, aku pulang dulu ya dan terima kasih banyak atas semuanya” kataku pada ibunya.
“Iya sama-sama, kapan-kapan datang lagi ya,” kata ibunya.
“Iya tante, kapan-kapan aku mampir lagi kesini”, kataku.
                Aku pun diantar pulang oleh Virdan sampai rumahku. Memang rumahku tak semewah milik Virdan, tetapi rumah sederhanaku ini tertata rapi dan bersih.
“Terima kasih banyak ya Vir merepotkan kamu”, ucapku.
“Iya gak apa-apa, biasa aja lagi”, sahutnya.
“Mau mampir dulu”, ajakku padanya.
“Nanti kapan-kapan dan salam aja buat ibu kamu ya”, jawabnya sambil memalingkan motornya.
“Iya akan aku sampaikan, kata ku. “Vir, ini pakaianmu gimana?”, tanyaku lagi.
“Pakai aja dulu nanti saja dikembalikannya”, jawabnya.
“Aku pulang dulu”, ujarnya sambil menjalankan motornya.
“Hati-hati”, jawabku dengan suara agak nyaring.
“Sip”, sahutnya disertai acungan jempol.
                Tak terlihat lagi ia dan motornya ditelan hari yang mulai gelap tanda datangnya malam. Aku pun masuk ke dalam rumahku dan ku sampaikan salam darinya untuk ibuku.
***
                Aku dan Virdan menjadi sahabat akrab. Saking begitu akrabnya banyak orang menyangka bahwa kami adalah saudara kandung. Kami saling membantu satu sama lain, bila berkenaan dengan perkuliahan aku yang selalu membantunya. Sebaliknya, bila berkaitan dengan materi pasti dia yang selalu membantuku. Karena dia tahu bahwa aku adalah orang yang berasal dari keluarga sederhana sedangkan dia berasal dari keluraga kaya. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah buatnya. Untuk berbuat baik dia tidak pernah memandang status seseorang.
                 Sepulang dari kuliah aku dan Virdan pergi kesebuah kafe untuk makan siang. Tentu saja ia yang mengajakku, kadang-kadang ketika aku mempunyai rezeki lebih aku yang mengajaknya. Memang ada rasa minder dalam diriku setiap kali ia yang mentraktir makan, tetapi dia tidak pernah mempermasalahkannya. Di kafe kami duduk di meja nomer 7 dan Virdan memanggil pelayan untuk memesan makanan. Datanglah seorang pelayan wanita dengan dua buah buku menu ditangannya. Sesosok wanita yang sangat anggun dengan jilbab merah muda yang membuat wajahnya terlihat sangat manis. Aku terpana memandanginya dan ku dengar suara yang begitu lembut dan santun membuyarkan lamunanku.
“Maaf mas, ini daftar menunya”, kata wanita itu sambil menyuguhkan buku menu kepadaku.
“Oh, terima kasih”, kataku agak pangling.
Wanita itu juga menyerahkan buku menu kepada Virdan. Ku arahkan pandanganku kepada Virdan dan ku lihat rona wajah dan matanya menyiratkan tanda ketertarikan dan rasa suka pada wanita itu. Akupun membuka buku menu yang telah diberikan wanita tadi. Kemudian aku memesan ikan gurame goreng kremes sambal hijau dan minumannya jus melon.
“Kamu mau pesan apa Vir?”, tanyaku.
Tampaknya ia tak mendegar apa yang ku katakan.
“Maaf, masnya mau pesan apa ya?”, tanya wanita itu.
Sontak saja Virdan terkejut dan menjawab, “iya mba, saya mau pesan ayam asam manis”.
“Kalau minumnya?”, tanya wanita itu lagi.
“Minumnya jus jeruk aja mba,” jawabnya. “Kalau kamu pesan apa Dre?”, tanyanya.
“Aku sudah pesan ikan gurame goreng kremes sambal hijau dan minumnya jus melon”, jawabku.
“Mohon ditunggu ya mas, saya ambilkan pesanannya dulu”, kata wanita itu sambil tersenyum meninggalkan kami.
                Lantunan musik Jazz mengalun merdu menghibur para pengunjung kafe sambil menunggu pesanan mereka datang.
“Dre, kok aku jadi deg-degan ya?”, tanya Virdan kepadaku.
“Maksudmu?”, tanyaku balik.

“Begini Dre, saat wanita tadi datang aku terpana dan terpesona melihatnya”, kata Virdan.
“Jangan-jangan kamu jatuh cinta pada pandangan pertama”, godaku.
“Jangan bercanda kamu Dre”, katanya terlihat malu.
“Terus apa namanya kalau begitu?, tanyaku.
Belum sempat Virdan menjawab pertanyaanku datanglah wanita tadi dengan membawa pesanan kami.
“Ini mas pesanannya, maaf lama menunggu”, katanya sambil menyuguhkan makanan kami.
“Gak apa-apa mba, terima kasih ya”, kataku.
“Terima kasih mba”, kata Virdan juga.
“Iya, sama-sama”, sahutnya.
Kami pun makan makanan yang telah kami pesan tadi. Ketika hampir selesai tiba-tiba handphone Virdan berbunyi. Kemudian ia angkat telpon dari seseorang yang entah dari siapa. Tak lama ia berbicara dan bergegas seperti orang yang panik. Diletakkannya uang lima lembar ratusan ribu dan berlari meninggalkan kafe...
Bersambung... 

"Tanda-Tanda Ketertarikan Seseorang"

on Rabu, 10 April 2013

Tertarik kepada seseorang bukanlah sebuah kelainan, apalagi terhadap lawan jenis. Ini merupakan sifat alami manusia. Namun demikian banyak versi di dalam ketertarikan, bisa secara bisnis, spiritual, ataupun seksual.
Ketertarikan tidak harus selalu terjadi di dalam hubungan yang sudah terjalin lama. Ketertarikan dan penerimaan bisa terjadi dalam hitungan detik, namun akan berlalu begitu saja jikalau kita tidak sigap menindak lanjutinya.

Pada dasarnya ketertarikan tidak dapat disembunyikan. Perubahan yang terjadi pada anggota tubuh merupakan reaksi alam bawah sadar. Oleh sebab, alam bawah sadar memerintahkan perubahan beberapa bagian tubuh, maka bahasa nonverbal orang tertarik dapat dilihat dengan jelas. Beberapa tanda berikut akan membantu kamu untuk mengetahui siapa saja yang tertarik kepada kamu.

1. Menaruh tangan di dada

Menaruh tangan di dada menunjukkan adanya sebuah penerimaan. Biasanya, gerak ini mengiringi bahasa lisan, seperti pengucapan janji (loyalitas) dan kekaguman. Gerakan tangan ke dada banyak di gunakan saat berbicara, terutama ketika seseorang menyatakan ketulusan atau ketertarikan. Secara tidak sadar seseorang akan mendekatkan atau menaruh tangannya di dada. Gerak ini jika kamu perhatikan hanya nampak sebagai gerakan biasa yang terjadi secara alamiah. Contohnya saja seperti para fans yang akan mendekatkan atau menaruh tangannya ke dada mereka secara spontan ketika artis pujaan muncul di atasa panggung. Akan tetapi, apabila letak tangan sangat dekat ke leher, atau sedikit menyentuh leher, ini isyarat kaget dan turut merasa prihatin. Biasanya hal ini dilakukan ketika seseorang mendengar atau menyaksikan hal yang menyedihkan.

2. Mendekat

Gerak ini jelas sekali terlihat dalam berbagai kesempatan pertemuan. Jika seseorang tertarik terhadap lawan bicaranya, tanpa sadar ia akan mendekatkan diri padanya. Jika orang itu juga tertarik, tidak masalah. Tetapi jika orang itu bersikap menolak akan menjadi masalah tersendiri. Karen gerak tubuh ini sangat terlihat.
Begitu pula ketika kamu sedang dalam proses negoisasi dengan rekan bisnis. Kamu dapat mengamati siapa saja diantara mereka yang tertarik dengan ide dan rencana kamu. Siapa saja yang cenderung mencondongkan tubuhnya kepada kamu. Jika kamu sudah menemukannya, orang tersebutlah yang sedang tertarik.
Di tahun 1960, Robert T. Hall mempelajari teori tentang  wilayah atau jarak antara sesama manusia. Dia menemukan bahwa setiap orang mempunyai wilayah pribadinya sendiri. Akan terjadi perlawanan jika wilayah itu dimasuki oleh orang yang tidak disukai.
- Daerah initm, daerah yang paling dekat dengan seseorang jaraknya 15-46 cm. Pada jarak ini seseorang merasa daerah ini adalah teritorinya dan tidak semua orang bisa memasukinya. Hanya mereka yang mempunyai ikatan emosional yang baik saja yang bisa. Zona ini akan dibiarkan terbuka bagi orang yang disukai. Sebaliknya, jangan coba-coba jika kamu merasa lawan bicara tidak tertarik. Sebab, orang tersebut akan merasa tidak nyaman dan bisa membangkitkan emosi yang buruk.
- Daerah pribadi, jaraknya sekitar 46-120 cm. Daerah ini bisa di masuki siapa saja, terlebih bagi pribadi-pribadi yang diterimaa dengan baik oleh si pemilik daerah. Akan tetapi, jika orang yang tidak di sukai memasukinya, si pemilik daerah tersebut akan cepat-cepat pergi dan meninggalkan orang tersebut. oleh karena itu, jika kamu ditinggalkan oleh seseorang tanpa alasan yang jelas ketika kamu memasuki daerah pribadinya, sesungguhnya ia tidak menyukai kamu.
- Daerah sosial, jaraknya 120-360 cm. Merupakan daerah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang belum dikenal baik atau masih asing. Di daerah ini, terdapat banyak kompromi dikarenakan sifat jaraknya yang lebih toleran.
- Daerah umum, bersifat lebih luas. Siapa saja boleh memasukinya dan tidak ada yang mengontrolnya karena daerah ini milik siapa saja. 

3. Menunjuk Lewat Kaki

Gerak isyarat ini biasanya terjadi dalam posisi berdiri. Kamu bisa perhatikan arah kaki orang-orang yang sedang bertemu, baik dua orang atau lebih. Biasanya, ujung kaki mengarah ke satu orang saja jika dalam pertemuan itu terdapat lebih dari satu orang. Ujung kaki, dalam hal ini tidak tidak harus kedua kaki, cukup satu kaki saja. Arah kaki lain bisa mengikuti arah badan. Bisa jadi orang yang ditunjuk oleh kaki bukan orang yang sedang bicara.

4. Kondisi Tatapan dan Perubahan Pupil Mata

Jika seseorang sedang tertarik, tatapannya akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari biasanya. Hal ini mudak diketahui ketika pertemuan pertama. Ada semacam keengganan untuk memalingkan mata. Tertahannya tatapan ini biasanya diikuti pula oleh perubahan pupil mata yang membesar. Biasanya gerakan ini diikuti dengan senyuman, tetapi bukan senyuman yang sebenarnya. Seperti senyum yang tidak jadi. Lebih jelasnya, terjadi perubahan otot-otot di sekitar bibir. Otot pinggir bibir sedikit tertarik keatas dan bibir menjadi sedikit terbuka.

5. Merapikan Rambut

Baik pria  maupun wanita, jika bertemu dengan lawan jenis dan merasa tertarik, mereka pastia akan merapikan rambutnya. Tetapi bukan merapikan dalam arti sebenarnya, karena rambut sudah rapi dan gerak isyarat ini akan diikuti oleh bahasa tubuh lainya. Menyentuh rambut merupakan gerak isyarat ketertarikan yang paling umum terjadi. Dari sekian  banyak gerakan nonverbal, gerakan inilah yang paling mudah terlihat dan paling sering terjadi.

6. Menelengkan Kepala

Menelengkan kepala ke belakang lebih sering dilakukan oleh wanita ketika tertarik kepad seoranga pria. Gerakkan ini biasa dibarengi dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga bagian leher terlihat jelas. Gerakan ini tidak terkecuali dilakukan pula oleh mereka yang berambut pendek. Biasanya diikuti dengan pupil mata yang membesar dan pandangan yang menatap tajam agak lama.

7. Merapikan Baju

Isyarat ini bisa tidak terlihat jelas jika kamu tidak jeli dan menggabungkanya dengan bahasa tubuh lain. Jika seseorang memakai dasi, ia akan merapikan dasinya. Selain itu, bisa juga merapikan lipatan kerah, lipatan tangan, menarik rok, menyapu sedikit bagian pundak, atau bagian busana lainnya. Padahal tidak ada masalah dengan bagian pakaian yang dikenakannya. Gerakan ini terjadi tanpa di sadari. Alam bawah sadar akan memerintahkan untuk segera tampil lebih rapi dihadapan orang yang menarik hatinya.

Itulah beberapa tanda-tanda ketertarikan seseorang yang saya ambil dari buku yang berjudul 2 Menit Membaca Pikiran Orang, oleh Bayu W. Ayogya.
Semoga Bermanfaat....!!!

"Jiwa yang Sendirian"

on Minggu, 07 April 2013
kala yang ku cari tak ku temukan
semua onak berlarian dalam pikiran
kilasan ingatan berdatangan
berlomba merasuk dalam kerancuan
ku coba merangkai sebuah penalaran
namun, tak dapat ku padukan
bait-bait kata pun tak karuan

bagaimana bisa ku gambarkan
yang ku cari masih tak ku temukan
secercah kata-kata yang bisa menggetarkan
seuntai harapan yang bisa membangkitkan
setetes embun yang bisa menghidupkan
untuk jiwa yang sedang sendirian
dalam sebuah penantian panjang...