Fokus

on Sabtu, 15 Juni 2013
Ketika pemikiran menemui titik terang
tiba-tiba jutaan onak muncul berdesakan
menembus memenuhi logika
bercampur aduk membentuk kerancuan
menyeruak dan melebur dalam memori
masihkah bisa ku rangkai kembali
konsep-konsep logis dan ide-ide rasional
hingga ku temukan kembali dalam benakku
titik terang yang bisa membawa ku
dalam kefokusan pikiran.

Ku Tak Sempurna

Seperti sembilu yang menggores
menorehkan bekas menyisakan perih
Seperti api yang membakar
menghanguskan materi meninggalkan abu
Seperti awan yang menggelap
menurunkan hujan menaruh banjir
Seperti tornado yang menghembus
meniupkan angin memberi debu

Benar seperti itulah..
mungkin tak ada yang tahu
semua tak mengerti
memang hanya aku
aku yang pahami
itu yang ku rasakan

Untaian kata kau beri tekanan
Alunan melodi kau plesetkan
Nada-nada indah kau sumbangkan

Benar seperti itulah..
kau dendangkan padaku
begitukah cara yang kau tujukan
sehingga membuatku terpojok
terdiam, terpaku dan membisu

Awalnya ku terlarut
terbuai akan itu
namun dalam renungan
ku bergelut dengan nurani
kekurangan pun banyak ku temui
tapi ku selalu berusaha yang terbaik
ku sadari ku tak sempurna
karena aku manusia
dan manusia tak ada yang sempurna...

Nuraniku

Badai kebimbangan menerpa
Menerbangkan dan membuatku tersangkut
Bergelantungan di atas ranting keraguan
Di antara dua buah jurang pilihan
Logika dan qalbu beradu hebat dalam jiwa
Berargumen, berbantahan mencari titik kesepakatan
Tetapi tetap tak bisa
Begitu sulit mempertemukannya

Tertegun, termenung didekap sang sepi
Sepencar cahaya putih nan terang menghampiri
Menyapa mengucap kata “Istikharah”
Ku tak mengenali siapa dia
Terheran dan tersentak sanubariku
Ku  masih tak mengerti bahkan tak paham
Kata-kata itu terngiang dan terus menggema
Ku resapi kata-kata itu benar adanya

Ku tersadar dia yang selama ini menemaniku
Dialah nurani dalam jiwaku
Memberi jalan, menuntun hidupku
Menyapu bimbang, menghapus raguku..